Kota Tembilahan  Pada Bulan Maret 2020 Alami Deflasi 0,04% dengan IHK 103,58

Kota Tembilahan  Pada Bulan Maret 2020 Alami Deflasi 0,04% dengan IHK 103,58

KILASRIAU.com - Kepala Badan pusat statistik Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Kota Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,04% dengan IHK 103,58, Rabu (1/4/2020).

Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Kepala BPS Kabupaten Inhil Hartono S. Si pada saat live di Instragram dan Facebook.

Pada bulan Maret 2020, Kota Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,58. Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,84 persen," kata Hartono.

Dikesempatan itu juga Kepala BPS Kabupaten Inhil Hartono menuturkan Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,68 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 gersen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,46%. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,23% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa ainnya sebesar 2,31%. Sementara kelompok lainnya relatif stabil. 

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Tembilahan antara lain: cabai merah, bawang putih, udang basah, dagin ayam ras, kerang, telepon seluler, kayu lapis, cabai rawit, kentang buncis, tomat, laptop/notebook, petai, pengaharum cucian/pelembut, sawi hijau, santan jadi, susu bubuk dan komoditas lainnya," sebutnya.

Lebih lanjut Kepala BPS Kabupaten Inhil Hartono mengatakan dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 14 kota mengalami deflasi den 10 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Kota Sibolga sebesar 0,79% dan deflasi terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,02%. Sedangkan inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64% dan inflasi terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,01%. 

"Di Indonesia, dari 90 kota IHK, 47 kota mengalami deflasi dan 43 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79 dan deflasi terendah di Kota Tangerang sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 104,4. Sementara inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64% dan inflasi terendah di Kota Pekanbaru, Surakarta dan Surabaya masing-masing sebesar 0,01%," tutupnya.